Macet Parah Selama 22 Jam, Warga Sebut Angkutan Batu Bara Jadi Penguasa Jalan

Reporter: Devi Safitry | Editor: Devi Safitry
Macet Parah Selama 22 Jam, Warga Sebut Angkutan Batu Bara Jadi Penguasa Jalan
Kemacetan akibat angkutan batu bara

INFOBATANGHARI.COM - Kemacetan parah kembali terjadi di Lalulintas Jambi-Sarolangun. Tidak tanggung-tanggung, kemacetan ini terjadi selama lebih kurang 22 jam, sejak Selasa sore (28/2/2023) hingga Rabu malam (1/3/2023). 

Faktor utuma terjadinya kemacetan ini adalah tergulingnya salah satu truk batu bara diruas jalan dan banyaknya truk batu bara yang parkir dibahu jalan.

Titik macet terjadi di Desa Karmeo hingga Desa Jebak. Mirisnya, ditengah kemacetan terpantau ada dua unit ambulans pengangkut jenazah dan pasien sakit.

Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto saat dikonfirmasi menjelaskan, petugas kepolisian sedang bekerja dan berusaha mengurai kemacetan akibat penumpukan kendaraan di Desa Karmeo - Jebak. 

Baca Juga: Fadhil Arief Buka Kejuaraan Karate Batanghari Cup 2022

Dirinya menyebut, alasan para supir batu bara tidak parkir di kantong parkir karena jalan becek dan berlumpur, sehingga tidak memungkinkan untuk parkir di kantong parkir dan oleh sebab itu, mereka memilih memarkirkannya di bahu jalan.

"Untuk mengurai kemacetan, polisi menempatkan petugas disetiap mulut tambang agar angkutan batu bara tidak keluar sebelum kemacetan dapat terurai," jelas Bambang Purwanto.

Selain itu dirinya menyebut,pihak kepolisian melakukan pencegatan di Kota Muarabulian untuk mengurai kemacetan dengan menyetop angkutan batubara yang kosong yang akan melintas menuju lokasi tambang batubara.

Edi Kusnadi warga Sarolangun yang terjebak macet di Karmeo-Jebak saat dihubungi via ponsel menyebutkan, kemacetan ini tidak bisa di toleransi dan meminta pemerintah menutup saja tambang batu bara ini.

"Kami bersamaan dengan jamaah umroh lainya sebanyak 120 orang terjebak macet dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 02.00 dini hari baru lepas dari kemacetan tersebut," keluhnya.

Disaat yang sama, Rusti warga Desa Karmio menyebut bahwa kemacetan sudah menjadi tontonan sehari-hari. Dirinya mengaku jika kemacetan ini sering terjadi.

"Jalan disini sudah dikuasai oleh angkutan batu bara," sindirnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait

Berita Lainnya