INFOBATANGHARI.COM - Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 129/1, Desa Simpang Rantau Gedang , Kecamatan Mersam, menanggapi berita yang beredar di media online mengenai tenaga honorer yang sudah mengabdi selama sepuluh tahun namun tidak mengikuti rekrutmen P3K tahun 2022
Seperti yang dilansir dari beberapa media online, Rodiana dan Suyini menduga sekolah melakukan nepotisme.
Mereka merasa terkena imbas atas apa yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah tersebut. Mereka mengaku sudah mengabdi kurang lebih sepuluh tahun di sekolah tersebut,tidak dapat mengikuti P3K.
“Beberapa bulan lalu ada penjaringan dan pembukaan tenaga P3K, seharusnya kepala sekolah lebih mengutamakan kami guru-guru yang sudah mengabdi lama disini, namun sangat disayangkan pihak sekolah ini malah merekomendasikan guru honorer yang dari luar sekolah ini," keluhnya.
Baca Juga: Fadhil Arief Buka Kejuaraan Karate Batanghari Cup 2022
Dikatakan Rodiyana dan Suyini, guru honorer yang direkomendasikan malahan tidak pernah sama sekali mengajar di sekolah SDN 129/1.
“Hanya sekedar data saja, guru honorer tersebut mengajar mata pelajaran SBK di SDN 05/1 Sengkatan Gedang,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 129/1 saat dikonfirmasi mengatakan, dua orang tersebut merupakan tenaga honorer perpustakaan dan satpam, sedangkan rekruitmen PPPK itu hanyalah untuk guru honorer yang sudah mengabdi selama tiga tahun.
"Mereka bukan dalam formasi guru, jadi mereka hanya ikut pendataan tenaga honorer saja, melihat disini ada peluang, makanya untuk mengisi menara itu dimutasikan karena mengingat honorer dari luar tersebut sudah mengabdi sebagai guru selama tiga tahun", paparnya.
Ditempat yang sama Iswanto juga menjelaskan bahwa dirinya mantan guru SDN 129/I sejak tahun 2005, dan saat ini sudah menjadi Kepsek di SD 26/I Rantau Gedang.
"Saya mantan guru juga di SDN 129/I ini, jadi saya diundang untuk menjelaskan kronologi honorer disekolah ini, mengingat pak Fuad adalah Kepsek baru dan tidak ada maksud lain,"terangnya. (Tim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS