INFOBATANGHARI.COM - Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, menjadi narasumber dalam kegiatan kolaborasi bersama Universitas Jambi (UNJA) di gedung Mahligai, Selasa (05/09).
Bupati Fadhil memaparkan keadaan Batanghari yang bertema Workshop on 'Collaborative Ecosystem Trough the Integrated Laboratory Village (ILV) : A New Model for developing Village and Implementing Programs of Higher Education Tridharma'.
"Kita diskusi dengan teman-teman dari UNJA dengan pak Wakil Rektor bagaimana mengkolaborasikan percepatan pembangunan yang ada di desa,"kata Fadhil.
Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki desa di wilayah Kabupaten Batanghari, maupun seluruh daerah di Provinsi Jambi.
Baca Juga: Fadhil Arief Buka Kejuaraan Karate Batanghari Cup 2022
Melalui kolaborasi ini, ada bagian yang dibantu oleh pihak UNJA agar cepat dikembangkan. Sehingga baginya, pemerintah daerah memerlukan ilmu, pemikiran tenaga dari UNJA.
"Karena kita tahu, kita tidak bisa bergerak sendirian. Sehingga dijalankan antara pemerintah daerah dengan pihak UNJA," ujarnya.
Dirinya mengatakan Batanghari sendiri sudah ada lima desa yang dibantu UNJA untuk kolaborasi dengan hasil baik. Dirinya berharap, kedepannya semua desa yang ada di Batanghari bisa dibantu untuk kolaborasi bersama UNJA.
"Karena ada ilmu di sana. Soalnya desa ini dengan kehadiran dosen biasanya agak lebih semangat kan. Kalau dosen ini kan identik lebih pandai, kalau kita (pemerintah-red) ini kan agak bosan masyarakat," jelas Fadhil optimis.
Harapannya dengan kehadiran pihak akademisi UNJA ke desa-desa di Batanghari bisa membantu kabupaten supaya lebih baik.
Prof. Dr.rer.nat. H. Rayandra Asyhar, M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi UNJA menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi perlu adanya kolaborasi bersama dengan pemerintah daerah.
Prof Rayandra mengatakan saat ini, UNJA ingin pengabdian masyarakat bukan sekedar berupa laporan dan tulisan saja, melainkan pengabdian dari UNJA dapat menghasilkan untuk masyarakat.
Sehingga kegiatan untuk desa ini dinamakan Desa Laboratorium Terpadu (DLT) dengan artian terpusat dalam berbagai macam bidang di dalamnya.
Selain itu terpadu baik dari UNJA maupun berbagai instansi yang bisa berkolaborasi membangun desa.
"Sehingga akselerasi pengembangan kesejahteraan masyarakat di desa akan lebih cepat," ujarnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS